Minggu, 13 Mei 2012

MULTIPLEXING


Multiplexing adalah rangkaian yang memiliki banyak input tetapi hanya 1 output dan dengan menggunakan sinyal-sinyal kendali, kita dapat mengatur penyaluran input tertentu kepada outputnya, sehingga memungkinkan terjadinya transmisi sinyal yang banyak melalui media tunggal. (penggabungan 2 sinyal atau lebih untuk disalurkan ke dalam 1 saluran komunikasi).

Sebuah alat yang melakukan multipleksing disebut multiplekser (MUX) dan alat yang melakukan proses yang berlawanan disebut demultiplekser (DEMUX).

Keuntungan dari Multiplexing :
a.  Host hanya butuh satu port I/O untuk n terminal.
b.  Hanya satu line transmisi yang dibutuhkan.
c.  Menghemat biaya penggunaan saluran komunikasi.
d.  Memanfaatkan sumberdaya seefisien mungkin.
e.  Menggunakan kapasitas saluran semaximum mungkin.
f.   Karakteristik permintaan komunikasi pada umum- nya memerlukan penyaluran data dari beberapa  terminal ke titik yang sama.


Teknik Multiplexing dibagi menjadi 3, yaitu : 
1.    Frequency Division Multiplexing (FDM)
FDM adalah mux yang paling umum dan banyak dipakai, dengan menumpuk sinyal pada bidang frekuensi. Data yang dikirimkan akan dicampur berdasarkan frekuensi. Banyak digunakan pada pengiriman sinyal analog.

2.    Time Division Multiplexing (TDM)
Pengiriman data dengan mencampur data berdasarkan waktu sinyal data tersebut dikirimkan. Digunakan untuk transmisi sinyal digital, bit data dari terminal secara bergantian diselipkan diantara bit data dari terminal lain.

3.    Statistical Time Division Multiplexing (STDM)
Statistical TDM dikenal juga sebagai asynchronous TDM dan intelligent TDM, sebagai alternatif synchronous TDM. Efisiensi penggunaan saluran secara lebih baik dibandingkan FDM dan TDM. Memberikan kanal hanya pada terminal yang membutuhkannya dan memanfaatkan sifat lalu lintas yang mengikuti karakteristik statistik.

Pemilihan FDM, TDM dan STDM ditentukan oleh :
a.    Kapasitas Kanal,
b.    Harga Peralatan
c.    Konfigurasinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar